Raksasa pembayaran Mastercard pekan ini mengumumkan telah membangun model kecerdasan buatan generatif miliknya sendiri untuk membantu ribuan bank di jaringannya mendeteksi dan membasmi transaksi penipuan (fraud).
Seperti dilansir CNBC bahwa model AI canggih barunya, Decision Intelligence Pro, akan memungkinkan bank menilai transaksi mencurigakan di jaringannya dengan lebih baik secara real-time dan menentukan apakah transaksi tersebut sah atau tidak.
Ajay Bhalla, Presiden Unit Bisnis Siber dan Intelijen Mastercard mengatakan, solusi AI baru ini adalah bagian inti dari AI generatif yang dibangun dari awal oleh tim keamanan siber dan anti-penipuan perusahaan.
“Kami menggunakan model transformator yang pada dasarnya membantu mendapatkan kekuatan AI generatif,” kata Bhalla kepada CNBC dalam wawancara eksklusif pekan ini.
“Semuanya dilakukan secara internal, kami memiliki semua jenis data dari ekosistem. Karena sifat bisnis yang kami jalani, kami melihat semua data transaksi yang kami terima dari ekosistem,” tambahnya.
Dia mengatakan, dalam beberapa kasus, Mastercard mengandalkan open source “kapan pun dibutuhkan,” namun “mayoritas” teknologinya dibuat sendiri, tambah Bhalla.
Algoritme milik Mastercard dilatih berdasarkan data dari sekitar 125 miliar transaksi yang melewati jaringan kartu perusahaan setiap tahunnya.
Data tersebut membantu AI memahami hubungan antar pedagang – bukan kata-kata, seperti fokus pada model bahasa besar seperti OpenAI GPT-4 dan Google Gemini – dan memprediksi di mana transaksi penipuan terjadi, kata Mastercard.
Alih-alih input tekstual, algoritme Mastercard menggunakan riwayat kunjungan pedagang pemegang kartu sebagai petunjuk untuk menentukan apakah bisnis yang terlibat dalam transaksi adalah tempat yang kemungkinan besar akan dikunjungi oleh pelanggan.
Algoritme tersebut kemudian menghasilkan jalur melalui jaringan Mastercard — semacam radar penginderaan panas — untuk menemukan jawaban dalam bentuk skor. Skor yang lebih tinggi adalah skor yang mengikuti pola perilaku yang biasa diharapkan dari pemegang kartu, dan skor yang lebih rendah berarti di luar pola tersebut. ■