Dalam upaya menjaring talenta digifak, Bank Mandiri menggelar program My Digital Academy (MDA) batch 2 yang difokuskan untuk menghasilkan talenta digital yang dapat membawa perubahan. Pada batch 2 ini ada sebanyak 600 peserta yang akan mengikuti program ini.
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan, Bank Mandiri terus menunjukkan dedikasinya untuk mendukung pertumbuhan talenta berdaya saing di Indonesia.
“MDA Batch 2 adalah lanjutan dari program sebelumnya yang sangat diminati oleh ribuan pendaftar, menghasilkan ratusan peserta yang berkualitas, dan bekerja sama untuk meningkatkan keterampilan di bidang Teknologi Informasi (TI),” ujarnya, Kamis (1/2).
Menurut dia, di tengah era digitalisasi, peran talenta digital menjadi sangat penting untuk menjadi jembatan dan penyeimbang antara kebutuhan perusahaan dan tantangan yang ada di industri.
“Apalagi, saat ini keamanan digital menjadi fokus utama bagi pelaku usaha di sektor keuangan mengingat perkembangan internet yang makin masif,” kata Timothy.
Sebagai informasi, dalam batch pertama jumlah pendaftar MDA mencapai 15.000, jumlah ini meningkat 60% di periode batch kedua menjadi 24.673 pendaftar.
Adapun, jumlah peserta yang lulus bootcamp juga meningkat, dari 302 menjadi 600 peserta. Peserta MDA ini berkesempatan untuk bergabung menjadi pegawai Bank Mandiri melalui jalur Officer Development Program Information Technology (ODP IT).
Lebih lanjut Tim, begitu Timothy biasa disapa, mengatakan pentingnya keamanan digital saat ini juga bukan hisapan jempol saja, merujuk data National Cyber Security Index (NCSI), pada 1 September 2023, Indonesia mencapai skor indeks keamanan siber sebesar 63,64 poin dari 100.
Meskipun menempati peringkat ke-4 di antara negara-negara Asia Tenggara, secara global, Indonesia masih berada di peringkat ke-49 dari 176 negara. Skor tersebut cukup jauh dari negara teratas, Belgia, yang mencapai skor indeks 94,81 poin.
“Kami berharap, dengan adanya inisiatif MDA ini bisa menjadi wadah untuk mendorong peningkatan kualitas talenta digital ke depan. Sejalan dengan upaya Bank Mandiri yang terus fokus pada transformasi dan adaptasi digital agar dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah,” katanya.
Tim menuturkan dalam kurun waktu satu bulan para peserta MDA Batch 2 telah menjalani pelatihan intensif dengan kurikulum yang mengikuti perkembangan terkini di bidang Teknologi Informasi.
Materi pelatihan mencakup product strategy, market research, customer and market landscape, basic data analysis, product ideation, customer journey map and minimum viable product (MVP), UI/UX fundamentals, dan low-code development, yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap keamanan digital dari berbagai perspektif.
“Selain itu juga terdapat pelatihan soft skills yang juga menjadi bagian integral dari program ini, demi mempersiapkan peserta untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan berdaya saing di dunia digital,” demikian Tim. ■