Chickin Indonesia, perusahaan agritech di industri peternakan ayam bersama KoinWorks, neobank untuk UMKM pertama di Indonesia, akhir pekan lalu mengumumkan kelanjutan kemitraan untuk menyediakan solusi pembiayaan yang krusial bagi para peternak ayam di berbagai daerah di Indonesia.
Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks dalam keterangannya mengatakan, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi para peternak yang menghadapi kendala akses keuangan untuk pertumbuhan ayam ternak secara berkelanjutan.
“Chickin Indonesia menggunakan pendekatan yang berorientasi pada solusi untuk memberdayakan peternak potensial dengan efektif. Hal ini menjadi strategi inovatif yang sejalan dengan fokus kami untuk mendukung usaha sektor agribisnis, khususnya pada peternakan, sekaligus menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” katanya.
Menurut dia, industri peternakan di Indonesia merupakan salah satu pilar ketahanan pangan dengan pertumbuhan yang menjanjikan. Pada 2022, industri peternakan telah berkontribusi 1,58% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Namun, akses keuangan bagi para peternak seringkali menemui hambatan karena berbagai risiko yang dimiliki. KoinWorks dan Chickin Indonesia bergabung untuk mengatasi kendala ini melalui supply chain financing, melalui program Partner Eksklusif Ternak Ayam Produktif (PETRUK).
Program kolaborasi yang dikenal dengan nama PETRUK (Partner Eksklusif Ternak Ayam Produktif) ini memungkinkan peternak ayam di ekosistem Chickin untuk mengakses permodalan dari KoinWorks. Di mana tiap peternak bisa mendapatkan modal hingga Rp 2 miliar.
Program ini memiliki beberapa bentuk antara lain sapronak paylater yang memudahkan peternak mendapatkan akses permodalan pakan, bibit dan obat. Serta capex financing yang memudahkan peternak untuk membangun dan mengupgrade kandang yang lebih besar serta menerapkan IoT smart farming.
Melalui pembiayaan rantai pasok (SCF) pada program PETRUK, KoinWorks telah memfasilitasi pembiayaan kepada 42 grup peternak di Pulau Jawa hingga Desember 2023. Total pendanaan yang disalurkan sebesar lebih dari Rp 200 miliar, dengan pertumbuhan lebih dari 300% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Presiden Chickin, Ashab Alkahfi, mengungkapkan bahwa peternak seringkali mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses pembiayaan. Hal ini dikarenakan kebanyakan lembaga keuangan enggan memberikan pinjaman untuk UMKM sektor nonformal seperti peternakan ayam.
“Chickin hadir melalui program PETRUK, membantu peternak dengan menghubungkan peternak secara langsung dengan institusi finansial agar mereka bisa tumbuh dari sisi finansial. Kerja sama dengan KoinWorks ini memungkinkan peternak mendapatkan modal sampai 2 miliar yang diharapkan mampu menggandakan sircular impact yang Chickin berikan kepada peternak,” kata Ashab.
Chickin memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) serta manajemen data yang memungkinkan peternak mendapatkan permodalan melalui performance scoring. Dengan begitu, visibilitas data peternak dan perhitungan risiko peternak menjadi terukur, sehingga permodalan di sektor peternakan menjadi lebih inklusif. ■