PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk atau BNI terus menyempurnakan layanan digitalnya dengan memanfaatkan Application Programming Interface (API) untuk menghadirkan solusi pembayaran digital yang terintegrasi langsung dengan sistem nasabah.
Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan perkembangan era digital bisnis di Indonesia semakin pesat dan ini mendorong BNI untuk terus menghadirkan pelayanan terbaik kepada para nasabahnya,
“Dengan layanan API BNI, kami ingin terus melayani nasabah dengan menyediakan berbagai solusi pembayaran digital yang cepat, aman, dan mudah,” ujarnya, Jumat (10/11).
Menurut dia, BNI pertama kali menerapkan API pada 2017, yang mana layanan yang pertama kali dimiliki adalah virtual account. Pada 2019, BNI mengembangkan portal BNI API digital services untuk mempermudah calon nasabah pengguna menggali layanan API yang dimiliki BNI dan melakukan integrasi lebih cepat dan mudah melalui Sandbox.
Pada 2021, secara resmi BNI memiliki total 280 service API yang telah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada 2022 BNI menjadi first mover dari penerapan Standar Nasional API Pembayaran (SNAP) Bank Indonesia (BI). BNI pun telah mendapatkan persetujuan untuk penerapan SNAP pada layanan Virtual Account & Transfer (Intrabank) di tahun yang sama.
“Secara garis besar BNI telah memiliki layanan API untuk memfasilitasi nasabah dalam bertransaksi, antara lain disbursement, collection, payment, account information & digital opening account,” kata Corina.
API adalah singkatan dari Application Programming Interface. API adalah dasar bagi integrasi aplikasi yang sukses. Ia memungkinkan pengembang untuk menghubungkan dan memanfaatkan fitur atau layanan yang ditawarkan oleh aplikasi lain secara efisien.
Lebih lanjut dia mengatakan pada roadmap 2023-2024, perseroan berencana melengkapi layanan API agar dapat memfasilitasi transaksi SCF, garansi bank, remittance, BI Fast, cardless withdrawal & transaction creation pada Cash Management BNI (BNIDirect).
Saat ini, API memiliki lebih dari 4.000 nasabah yang men-generate total hit API sebesar 295 juta, total item transaksi sebesar 115 juta dengan volume transaksi mencapai Rp 609,6 triliun sampai dengan Oktober 2023. “Proses onboarding nasabah BNI pun telah dipermudah dengan adanya portal API digital services yang mengakomodir servis-servis API yang disediakan oleh BNI,” imbuhnya.
Berbagai fitur baru yang ada pada portal BNI API digital services saat ini antara lain sandbox yang semakin lengkap. Sehingga, nasabah dapat melakukan uji coba API BNI dan Software Development Kit (SDK) untuk mempermudah nasabah dalam merancang aplikasi dan tersedia dalam beberapa bahasa pemrograman (Java, PHP, dan Phyton).
Baca juga: Bank BNI cetak laba di kuartal III 2023, harga saham melejit
Kemudian, ada juga postman collection yang memberikan kemudahan nasabah dalam uji coba hanya dengan mengimpor postman collection yang disediakan BNI ke dalam sistem postman nasabah. API BNI juga memiliki auto populate yang dapat mempermudah nasabah dengan pengisian sample data secara otomatis, serta fitur API SNAP juga telah tersedia di portal BNI API digital services.
“Tentunya, pengembangan terhadap fitur baru ini terus kami lakukan. Kami proaktif menganalisa kebutuhan nasabah dan diupayakan bisa dilayani melalui satu platform solusi terintegrasi API BNI,” demikian Corina. ■