PADA kuartal III/2023, Bank Indonesia (BI) dalam survei terbarunya, menengarai adanya indikasi peningkatan penyaluran kredit baru di industri perbankan.
Berdasarkan survei tersebut, proyeksi pertumbuhan tersebut itu terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) perkiraan penyaluran kredit baru di periode tersebut bernilai positif atau di level 95,6%, sedikit lebih tinggi dibandingkan 95% di kuartal II lalu.
Peningkatan penyaluran kredit baru tersebut lebih banyak terlihat dari kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sementara, bank umum dan bank umum syariah terlihat lebih stabil dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya.
Baca Juga: Bank Indonesia ungkap transaksi QRIS per Agustus 2023 capai Rp18,33 triliun
“Sementara, peningkatan penyaluran kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi,” tulis laporan tersebut.
Di September sendiri, BI juga memproyeksikan laju pertumbuhan kredit masih tumbuh lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, pertumbuhan itu rata terjadi pada seluruh kategori bank.
Untuk jenis penggunaannya, kredit investasi dan kredit konsumsi (kecuali KPR) menjadi penggerak pertumbuhan tersebut. Di mana, SBT kredit investasi berada di level 77,7% dan kredit konsumsi (selain KPR) berada di level 70,9%.
Baca Juga: Bukan saingan SBN, Bank Indonesia segera terbitkan SRBI untuk gaet modal asing
“Faktor utama peningkatan penyaluran kredit baru pada September 2023 adalah permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” tulis survei tersebut. ■