digitalbank.id – Rey, penyelenggara insurance technology (insurtech) kesehatan, mengumumkan secara resmi telah meraih lisensi sebagai inovasi keuangan digital (IKD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan lisensi tersebut, Rey menjadi insurtech ketiga yang meraih tanda terdaftar dan diawasi OJK.
CEO & Co-Founder Rey Evan Wijaya Tanotogono mengungkapkan, tanda terdaftar IKD diperoleh Rey setelah setahun diluncurkan dan memperoleh sertifikasi ISO 27001 untuk penyediaan asuransi digital yang terintegrasi dengan ekosistem kesehatan. Lisensi Rey dari OJK bernomor S-189/NB.22/2023, setelah melewati proses audit oleh Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan tim IKD OJK.
“Klaster insurtech merupakan inovasi keuangan digital untuk mempermudah masyarakat mengakses produk asuransi dan mendapatkan pengalaman yang lebih baik mulai dari proses pendaftaran hingga pengajuan klaim,” ujarnya, Senin (18/9).
Baca juga: Bank Muamalat gandeng Mega Insurance luncurkan produk asuransi syariah
Menurut dia, karena fokusnya pada proteksi kesehatan, jiwa, dan penyakit kritis, Rey menjadi insurtech pertama yang terintegrasi dengan ekosistem kesehatan menyeluruh mencakup fungsi promotif, preventif, hingga kuratif dan perawatan penyakit kritis.
“Rey tidak hanya tersentralisasi di kota-kota besar, namun memiliki sebaran member di seluruh Indonesia, mulai Banda Aceh hingga Manokwari. Rey sudah digunakan oleh lebih dari 30 ribu pengguna sejak diluncurkan,” katanya.
Rey juga telah memfasilitasi pembayaran 3.800 klaim dengan total senilai lebih dari Rp1,4 miliar hingga Agustus 2023. Dengan sejumlah pencapaian yang telah kami peroleh, kami berkomitmen akan menjadi insurtech yang membuka akses kesehatan bagi masyarakat dan menjadi penggerak inovasi keuangan sesuai ketentuan OJK.
Baca juga: Qoala ungkap ada 4 hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli produk asuransi kesehatan
Sebagai penyelenggara insurtech, Rey memiliki visi menghadirkan akses kesehatan secara menyeluruh dalam satu paket langganan yang terjangkau dalam satu platform Rey.
Semua fitur dan akses kesehatan, yakni fitur preventif, layanan kesehatan kuratif (penyembuhan) dari konsultasi dokter, rawat inap hingga rehabilitatif kondisi kritis sudah ditanggung oleh produk proteksi kesehatan yang terintegrasi dalam aplikasi Rey. Dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan solusi dan pengalaman kesehatan yang menyeluruh dan lebih baik.
Rey juga mengumumkan kerja sama strategis terbarunya dengan Kimia Farma melalui jaringan Kimia Farma Diagnostika dan Kimia Farma Apotek. Kerja sama ini memungkinkan Member Rey sudah dapat mengakses layanan kesehatan secara cashless di jaringan klinik, laboratorium, dan apotek Kimia Farma.
Baca juga: Asuransi bukukan Premi sebesar Rp177,13 triliun, terkoreksi sebesar 2,34 persen!
Lebih lanjut dia mengatakan, layanan kesehatan pada masa kini sudah seharusnya terintegrasi antara pencegahan dan penyembuhan, antara online dan offline, dan terintegrasi dengan program proteksi. Kolaborasi dengan Kimia Farma akan membantu Rey melebarkan jangkauan akses layanan kesehatan ke seluruh Indonesia serta memperkuat integrasi layanan kesehatan online dan offline.
Sejak awal kehadirannya, Rey ingin menyederhanakan konsep proteksi kesehatan. Menurutnya, kegiatan asuransi kesehatan saat ini masih banyak yang berkutat di administrasi kejadian saat sakit. Sejatinya, meski produk proteksi menyediakan produk perlindungan untuk menanggung biaya dan risiko kesehatan, tetapi layanan kesehatanlah yang menjadi garis depan berinteraksi dan merawat masyarakat. ■
OJK: Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 tersisa Rp326,15 triliun - Di mana Digital Bank Bergerak dan Bertumbuh | digitalbank.id
AAUI prediksi ukuran premi bruto insurtech di Indonesia bakal tembus miliaran dolar - Di mana Digital Bank Bergerak dan Bertumbuh | digitalbank.id
Full stack insurtech paling angkat asuransi di Indonesia - digitalbank.id