digitalbank.id – BCA Syariah saat ini sedang meningkatkan konsentrasi bisnisnya pada transaksi digital di tengah perkembangan industri perbankan nasional. Penggunaaan kanal digital juga terus digenjot untuk memberikan pelayanan lebih baik bagi nasabah.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuni Melati Suryaningrum mengatakan kehadiran teknologi terbukti sangat membantu untuk menjangkau nasabah baru dan meningkatkan penetrasi layanan keuangan syariah di Indonesia.
“Jumlah transaksi bca syariah mencapai lebih dari 6 juta transaksi pada semester I-2023, dimana 63% di antaranya merupakan transaksi yang dilakukan melalui mobile banking atau kanal digital,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/9).
Baca juga: BCA Syariah targetkan penyaluran pembiayaan konsumen capai 5% dari total kredit
Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi BCA Syariah Lukman Hadiwijaya mengatakan, kemudahan transaksi layanan perbankan elektronik menjadi kebutuhan mutlak bagi nasabah.
Sejauh ini, kata dia, BCA Syariah secara berkelanjutan melakukan modernisasi layanan digital dengan mengembangkan berbagai fitur agar semakin mudah diakses oleh nasabah. Pihaknya pun menyadari salah satu yang menjadi perhatian dalam transformasi digital adalah faktor keamanan dalam bertransaksi.
Salah satu kemudahan dalam bertransaksi menyangkut tanda tangan digital. Fitur ini juga terkait erat dengan keamanan dalam bertransaksi.
Managing Director PT Indonesia Digital Identity (VIDA) Adrian Anwar menuturkan, perkembangan teknologi digital di sektor keuangan sudah semakin memudahkan pelaku industri keuangan secara cepat dan akurat.
Baca juga: BCA Syariah dukung pengembangan ekosistem fesyen muslim
Sebagai penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang berinduk pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, VIDA menyediakan sertifikat elektronik dan tanda tangan digital kepada individu maupun lembaga di ekosistem digital.
“VIDA telah melakukan lebih dari 1,8 juta proses verifikasi biometrik dan liveness detection, dengan proses sampai dengan 10 transaksi per detik. Produk kami digunakan oleh perusahaan teknologi digital dari berbagai industri, seperti layanan finansial, e-commerce, transportasi, telekomunikasi dan bidang kesehatan,” katanya. ■