digitalbank.id – Kejahatan social engineering hingga kini masih terus mengincar nasabah bank sebagai korbannya. Belum lama ini nasabah Bank BTPN mengaku puluhan juta uang di rekeningnya dikuras tanpa sisa.
Pihak Bank BTPN meyakini peristiwa yang menimpa nasabah tersebut merupakan bentuk social engineering atau soceng. Banyak nasabah yang belum memiliki kesadaran akan keamanan dalam bertransaksi.
“Beberapa waktu lalu ramai diberitakan uang nasabah Jenius tiba-tiba hilang, padahal kasus yang sebenarnya terjadi adalah social engineering. Nasabah secara tidak sadar memberikan data pribadi dan data perbankan yang bersifat rahasia kepada orang lain,” ujar Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi di Jakarta, pekan ini.
Menurut dia, BTPN sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan nasabah dalam menanggapi kejadian ini. Beberapa hal yang telah dilakukan seperti misalnya memutus layanan multi device yang selama ini nasabah bisa log in di tiga device sekaligus.
“Dulu nasabah bisa log in Jenius di iPhone, Android hingga iPad. Sebenarnya ini memberikan layanan yang baik ke nasabah yang akhirnya kita tutup menjadi single device,” katanya.
Penggunaan pada lebih dari satu perangkat, lanjut dia, sangat berisiko dan mengundang hacker untuk mengakses dengan mudah data-data nasabah.
Dalam kasus lain, satu nasabah Jenius juga menjadi korban pembobolan kartu kredit atau carding. Nasabah tersebut mengaku mereka mendapatkan tagihan transaksi kartu kredit sasmpai Rp15 juta walaupun tidak melakukan transaksi sebelumnya. Yang cukup mengejutkan, lokasi transaksi diduga berada di Amerika Serikat (AS).
Irwan mengatakan modus carding ini sebenarnya merupakan isu lama yang kerap terjadi pada pengguna kartu kredit. Sebab, banyak banyak nasabah yang belum memiliki kesadaran akan keamanan dalam bertransaksi.
“Kalau kita mau melakukan pembayaran, kita minta petugas mesin Electronic Data Capture (EDC) yang datang ke kita. Jangan kita kasih begitu saja tanpa luput dari perhatian karena bisa saja nomor 16 digit, expired date kartu hingga nomor CGV bisa difoto,” katanya.
Karena, jika punya tiga nomor itu, siapapun dapat dengan leluasa akan bisa melakukan transaksi di marketplace hingga Amazon. Inilah yang terjadi kepada nasabah Jenius itu.
Bank BTPN telah melakukan inovasi dengan menciptakan kartu kredit Jenius yang jika dilihat hanya ada nomor 16 digit saja. Kemudian, untuk CGV dan expired date sudah ada di dalam aplikasi.
“Jadi hanya kita yang punya akses untuk data-data tersebut dengan pin dan password yang kita miliki. Jadi, itu salah satu cara kita untuk memberikan service dan proteksi kepada nasabah,” tandas Irwan. ■