digitalbank.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan aba bersih setelah pajak konsolidasian (unaudited) sebesar Rp3,23 triliun pada semester I-2023 atau naik sebesar 27,6% secara year on year (yoy) dengan earnings per share Rp129,67.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja bisnis selama semester I-2023 terjaga tetap solid dengan pengendalian biaya yang efektif, perbaikan kualitas aset, dan penurunan biaya kredit.
“Kami dapat terus memberikan keuntungan yang lebih baik bagi para pemegang saham, tercermin pada return on equity (ROE) yang mencapai 15,4%,” ujarnya, Senin (31/7).
Menurut dia, satu hal yang patut digarisbawahi adalah perbaikan dalam kualitas aset, seperti ditunjukkan dari penurunan signifikan pada rasio non-performing loan (NPL) gross menjadi 2,5% pada Juni 2023 dari 3,5% pada Juni 2022.
“Dengan raihan positif tersebut, kami optimistis dapat mencapai target 2023 dengan baik. Meskipun dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan, strategi yang kami terapkan dengan cermat dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah telah membuahkan hasil yang baik. Kami akan terus fokus dalam menyediakan solusi keuangan yang inovatif, berkelanjutan, dan kemudahan akses keuangan bagi seluruh stakeholders, senantiasa memberikan dukungan untuk aspirasi keuangan nasabah, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Indikator profitabilitas utama CIMB Niaga yaitu ROE, juga meningkat menjadi 15,4%. Bank senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,2% dan 86,0%.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 329,7 triliun per 30 Juni 2023, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 235,8 triliun dengan rasio CASA sebesar 64,3%, sebagai hasil upaya bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit/pembiayaan naik 8,6% (yoy) menjadi Rp206 triliun atau Rp 205,1 triliun di luar pembiayaan Salam, didukung pertumbuhan bisnis corporate banking tumbuh 13,2% (yoy) dan consumer banking meningkat 8% (yoy). Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 4,8% (yoy), sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 14,6% (yoy), termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
Lebih lanjut Lani mengatakan CIMB Niaga tetap fokus menjaga komitmen terhadap praktik perbankan yang senantiasa berinisiatif dan bertanggung jawab pada kegiatan sosial dan lingkungan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Di antaranya, lanjut dia, melalui program KPR One House One Tree yang mendukung upaya pelestarian bambu dan tanaman agroforest, bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI).
Melalui inisiatif ini, perseroani memberikan kesempatan kepada nasabah KPR CIMB Niaga untuk turut berkontribusi dalam gerakan penanaman satu pohon untuk keberlanjutan bumi.
“Kami juga mengajak nasabah untuk berkontribusi dalam menjaga hutan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, memberi nilai tambah keanekaragaman hayati Indonesia, serta sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat petani di sekitar kawasan hutan,” kata Lani.
Di perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp53 triliun naik 25,3% (termasuk pembiayaan Salam) dan DPK sebesar Rp 44,5 triliun tumbuh 20,4% per 30 Juni 2023.
CIMB Niaga Syariah juga terus menyediakan layanan terbaik untuk para calon jemaah haji. Salah satunya dengan meningkatkan sistem untuk mempermudah layanan pembukaan rekening dan pendaftaran Haji melalui digital channel.
Melalui internet banking OCTO Clicks, proses pendaftaran haji semakin praktis tanpa harus datang ke bank dan Kantor Kementerian Agama. Semua proses mulai dari registrasi hingga mendapatkan validasi dan porsi haji bisa dilakukan secara online. ■