digitalbank.id – Hasil RUPSLB PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) telah menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Daniel Budirahayu sebagai Direktur Utama yang telah meninggal dunia. RUSPLB Bank Ina menunjuk Henry Koenaifi sebagai bos barunya. Perseroan juga menunjuk Yulius Purnama Junaedi sebagai Wakil Direktur Utama.
Henry Koenaifi mengatakan dia punya berbagai strategi untuk menjalankan sejumlah program yang telah direncanakan tersebut oleh Bank Ina Perdana. Mengingat sejumlah isu global yang berkembang, seperti ancaman resesi global dan pengaruhnya bagi perekonomian nasional, manajemen Bank Ina siap untuk menghadapi banyak tantangannya tersebut dan bersinergi untuk menjawab kebutuhan nasabah di Indonesia.
Pasalnya, saat ini sejumlah issue global seperti resesi ekonomi maupun lainnya akan mempengaruhi perekonomian nasional.
“Bank Ina optimistis, melalui sinergi dengan stakeholders dan kerja keras dapat melalui menghadapi tantangan tersebut, serta menjawab kebutuhan nasabah di Indonesia walaupun tidak mudah dan butuh kerja sama dari seluruh stakeholder,” katanya melalui keterangan tertulis pekan lalu.
Sementara itu, Komisaris Utama Bank Ina Inawaty Handojo mengungkapkan fokus ke depan yang akan dilakukan yaitu memperkuat seluruh lini bisnis yang dimiliki oleh perseroan dan akan melanjutkan berkolaborasi dengan seluruh ekosistem dari Salim Group.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan pengabdian Almarhum Daniel Budirahayu selama menjabat sebagai Direktur Utama perseroan,” ujarnya.
Menurut dia, kehadiran Henry Koenaifi sebagai direktur utama dan Yulius Purnama Junaedi sebagai Wakil Direktur Utama diharapkan dapat memiliki terobosan dalam strategi bisnis Bank Ina serta berdaya mampu mengakselerasi seluruh lini bisnis dan komponen stakeholders saing sehingga Bank Ina dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan semakin kompetitif di industri perbankan nasional.
Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal pertama 2023. Laba bersih BINA mencapai Rp 58,83 miliar atau naik 639,52 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp7,95 miliar. Peningkatan laba tersebut didorong oleh capaian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik hingga dua kali lipat menjadi Rp185,08 miliar.
Sementara jika dilihat dari sisi intermediasi, Bank Ina telah menyalurkan kredit Rp11,08 triliun pada kuartal I/2023 atau mengalami peningkatan hingga 104,8 persen yoy. Aset prseroan pun juga ikut naik menjadi 21,23 persen yoy sebesar menjadi Rp 21,41 triliun dalam tiga bulan pertama 2023 yang didukung pertumbuhan peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp17,25 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini atau naik 19,95 persen yoy.
Peningkatan nilai tersebut pada awal tahun dipengaruhi oleh tumbuhnya deposito 44,81 persen yoy menjadi Rp11,44 triliun.
Berikut ini susunan direksi dan komisaris Bank Ina Perdana sesuai keputusan RUPSLB Tahun 2023:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen: Inawaty Handojo
Komisaris: Josavia R. Ichwan
Komisaris Independen: Yohanes Santoso Wibowo
Dewan Direksi
Direktur Utama: Henry Koenaifi
Wakil Direktur Utama: Yulius Purnama Junaedi
Direktur: Kiung Hui Ngo
Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan: Adhiputra Tanoyo ■