digitalbank.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengungkapkan sebanyak 98,41% nasabahnya telah beralih ke kanal digital perbankan. Sisanya, 1,59% nasabah masih menggunakan layanan berbasis cabang (branch-based).
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, beralihnya sebagian besar nasabah ke kanal digital dipengaruhi oleh berubahnya pola transaksi masyarakat secara digital yang melonjak sejak terjadinya pandemi Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir.
“Jumlah transaksi digital melalui BRImo sebesar 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110% secara tahunan (yoy). Adapun volume transaksi mencapai Rp2.669 triliun atau meningkat 98,48% yoy,” katanya, Senin (20/3).
Menurut dia, pertumbuhan jumlah pengguna BRImo di tahun 2022 sebesar 68,46% yoy menjadi 23,8 juta pengguna. BRImo telah mencatatkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp1,59 triliun.
Keberhasilan digitalisasi transaksi yang menjadi bagian dari transformasi digital ini menjadi pendorong pencapaian laba BRI sebesar Rp51,4 triliun pada tahun 2022 yang merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah perbankan nasional.
Hadirnya BRImo sebagai layanan digital banking BRI juga membuat nasabah semakin aman dan nyaman melakukan transaksi. Arga pun menegaskan bahwa digitalisasi tidak menjadi penghalang baik bagi nasabah baru maupun nasabah lama yang masih bertransaksi secara konvensional.
“Nasabah kami telah beralih dari transaksi berbasis kantor cabang ke saluran transaksi digital. Jumlahnya terus meningkat sejalan dengan perjalanan transformasi digital pelanggan. Kenyamanan nasabah menjadi unsur penting bagi BRI, dengan transformasi layanan di dalamnya,” kata Arga.
Lebih lanjut dia mengatakan, peningkatan pelayanan digital terus diupayakan guna memberi kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan yang berujung pada peningkatan volume transaksi BRI secara keseluruhan.
“Ini sangat menarik dan kami juga puas karena pelanggan setia kami tetap on the track dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, kami percaya peningkatan transformasi digital ini tetap menjadi strategi untuk menghadapi masa depan,” tandasnya. ■