digitalbank.id – Meski sebagian besar transaksi di Bank BNI sudah digital, namun kenyataannya sebagian nasabah masih ingin melakukan transaksi tatap muka dengan mendatangi kantor cabang.
Direktur Network & Services PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Ronny Venir mengatakan, BNI berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan jaringan ke arah digital.
“Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk makin mendekatkan layanan mereka kepada masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil,” katanya, Kamis (8/12).
Menueut dia transformasi jaringan di BNI dilakukan secara terukur. “Meski transaksi telah banyak beralih ke digital, sebagian nasabah masih ingin melakukan transaksi tatap muka dengan mendatangi kantor cabang,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, nasabah yang datang ke kantor cabang, selain mendapat pelayanan juga diberi edukasi dan diarahkan oleh BNI untuk bertransaksi melalui digital ke depannya.
“Kami melengkapi outlet-outlet dengan mesin digital yang BNI miliki. Bagaimana pun juga kami melihat banyak masyarakat yang masih ingin bertransaksi lewat tatap muka,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sejalan dengan perubahan perilaku nasabah dalam bertransaksi, BNI telah melakukan transformasi melalui perubahan outlet dan layanan berbasis digital yang terbagi dalam empat format outlet yaitu super flagship, business flagship, digital first, dan tematik.
Outlet super flagship melayani hampir semua kegiatan finansial. Outlet business flagship menjadi pusat pelayanan terpadu untuk komunitas bisnis, sedangkan outlet tematik untuk memberikan pengalaman yang mendalam sesuai dengan tema lokasi. Hingga saat ini BNI memiliki outlet sekitar 1.800 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Adapun digital first khusus untuk pelayanan customer fast moving customer. Ini biasanya kami tempatkan di mall dan tempat keramaian yang lain,” katanya.
Dia mengatakan kriteria empat outlet tersebut akan diimplementasikan secara bertahap di BNI.
Selain melakukan transformasi jaringan, BNI juga berkomitmen untuk menjangkau para nasabah yang berada di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh outlet, melalui BNI Agen46.
Ronny mengatakan BNI Agen 46 siap melayani kebutuhan transaksi masyarakat. BNI Agen46 telah hadir di wilayah-wilayah blankspot dan wilayah terdepan, tertinggal dan terluar (3T).
Hingga Oktober 2022, jumlah BNI Agen46 telah mencapai 166.565 agen dan tersebar di lebih dari 6 ribu kecamatan dan 31.000 desa/kelurahan di seluruh Indonesia.
“Siapa saja bisa menjadi BNI Agen46, tetapi mayoritas adalah UMKM. BNI Agen46 merupakan perpanjangan tangan dari outletnya BNI. Ini tentu saja memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar yang mungkin membutuhkan waktu lama untuk ke outlet,” kata Ronny.
BNI Agen46 yang berada di sekolah, apartmen maupun instansi kedinasan, juga berperan dalam mengedukasi masyarakat dalam mengelola lingkungan melalui program Bank Sampah.
Dia menuturkan, seluruh lapisan masyarakat dapat ‘menabung’ sampah yang mereka kumpulkan kepada BNI Agen46 Bank Sampah. Sampah tersebut kemudian akan dikonversikan menjadi nominal uang tunai yang masuk ke rekening tabungan masyarakat.
Program ini diharapkan menjadi solusi bersama untuk kita, dalam menjaga kebersihan lingkungan, baik itu di sekolah, apartmen, instansi kedinasan, perumahan, pasar dan lainnya. (HAN)