digitalbank.id – PASAR asuransi digital (InsurTech) di Indonesia dipastikan akan semakin berkembang tahun depan dan persaingan pun dipastikan akan semakin sengit. Ada puluhan pemain insurtech dengan berbagai model bisnis hadir dan beriperasi di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini merestui lahirnya PT Asuransi Untuk Semua (TAP Insurance) yang memfokuskan diri untuk menyasar segmen digital. Yasril Rasyid, Komisaris Independen Tap Insurance menuturkan, perusahaan yang mendapatkan izin OJK pada 17 November 2022 lalu ini akan berfokus untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Tanah Air berbasis digital. “Cita-citanya untuk meningkatkan penetrasi serta densitas asuransi melalui platform digital dan produk asuransi mikro,” kata Yasril, Jumat (2/12/2022).
Sementara itu, Direktur Utama Tap Insurance Harmoko Wahyudi mengatakan pihaknya bertekad untuk menjawab tantangan utama dalam upaya meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia. Pihaknya akan berfokus kepada menyediakan akses bagi seluruh lapisan masyarakat dengan harga premi yang terjangkau, serta penyelesaian proses klaim yang rumit. “Setelah resmi beroperasi, kami ingin menciptakan terobosan di industri asuransi sebagai perusahaan asuransi berbasis digital,” ujar Harmoko melalui pernyataan tertulis.
Dia menambahkan, TAP Insurance bertekad mendisrupsi industri asuransi di Indonesia, hal ini didukung oleh strategi perusahaan melalui optimalisasi teknologi dan basis kolaborasi yang kuat dengan lebih dari 40 mitra dari berbagai ekosistem digital dan perusahaan insurtech seperti PasarPolis.
“Melalui inovasi dan teknologi, TAP Insurance berkomitmen meningkatkan kepercayaan konsumen melalui penyediaan asuransi bagi semua lapisan masyarakat melalui produk yang sederhana dan lingkup jaminan yang sesuai dengan kebutuhan,” ujar Harmoko. Dalam pernyataan yang sama, Komisaris Utama Asuransi Untuk Semua Cleosent Randing mengatakan kehadiran TAP Insurance sebagai asuransi digital di Indonesia diharapkan dapat menjadi angin segar untuk mempercepat penetrasi asuransi di Indonesia. “Kami optimis bahwa kedepannya, sektor asuransi digital ini akan semakin berkembang, terlebih mengingat Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia,” ujar Cleosent.
Tidak terdapat penjelasan struktur pemegang saham. Namun sejumlah direksi dan komisaris perusahaan non independen terkait dengan perusahaan teknologi. Harmoko Wahyudi yang menjabat direktur utama sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pasarpolis Insurance Broker, Muhammad Iqbal sebagai Direktur Risiko dan Kepatuhan adalah Chairman of Insurtech di Aftec dan pernah menjabat sebagai Chief of Investment Treasury and Government Relation di Zurich Indonesia. Adapun komisaris utama perusahaan Cleosent Randing, Founder & CEO PasarPolis yang juga pendiri dan chairman iProspect Valuklik yang kini diakuisisi Dentsu. Perusahaan ini juga menjadi entitas asuransi kedua yang mendeklarasikan diri fokus ke ranah digital setelah sebelumnya ada konglomerasi Sinar Mas melalui PT Asuransi Simas Insurtech.(SAF)