digitalbank.id – Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) menyiapkan serangkaian strategi untuk menargetkan penawaran pendanaan sebesar Rp1 triliun pada 2023. Beberapa strategi yang sudah dirancang a.l. pengadaan pelatihan secara gratis tiap bulan, bekerja sama dengan mitra dan universitas sebagai edukasi ke para mahasiswa mengenai investasi juga layanan urun dana, serta bekerjasama dengan beberapa anggota untuk endorsement.
Direktur Kebijakan ALUDI Calvim Jonathan mengatakan, untuk 2023 ALUDI bakal menyiapkan strategi yang tetap mementingkan keamananan investor. ALUDI juga memiliki strategi membuat buku untuk investor sebagai bentuk edukasi masyarakat mengenai investasi SCF dan mengadakan tur di luar Jakarta sebagai bentuk pelatihan.
“ALUDI akan melakukan screening yang ketat kepada calon penerbit untuk menghindari kegagalan oleh penerbit, misalnya sudah terjadi (gagal) maka akan dilakukan mekanisme sesuai pojk atau uud yang berlaku dengan case yang tengah dihadapi. Aludi tetap mementingkan investor agar tidak terkena dampak tersebut,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (20/10).
Sebagai informasi, kegiatan “SMEs and Start Up Industries Growth 2” yang digelar pada 14 Oktober telah merilis jumlah investor ALUDI untuk 2022 yang mengalami peningkatan sebesar 34,3% sehingga total pendanaan yang disalurkan ke perusahaan UKM tahun ini mencapai Rp 750 miliar. Hingga Oktober 2022, total penawaran pendanaan yang sudah dilakukan mencapai 96,06% yakni sebesar Rp 720.455.128. Angka ini naik 74,75% dari tahun sebelumnya di mana pada 2021 total pendanaan yang dilakukan sebesar Rp 412 miliar.
Namun tidak sekadar kenaikan investor, jumlah pengguna pun turut meningkat sebanyak 65,9% dari 2021. Jumlah user pendaftar saat ini tercatat 641.727 dan 125.971 pemodal. Kondisi ini berbeda dengan periode sebelumnya, di mana jumlah user terdaftar sebanyak 513.224 dan pemodal 93.733.
Selain itu, penerbit ALUDI mengalami kenaikan sebesar 61% dari tahun sebelumnya. Penerbit tersebut terdiri dari 4 macam golongan, yakni 243 penerbit saham, 5 penerbit saham syariah, 5 penerbit obligor, dan 7 penerbit sukuk.
Peningkatan juga terjadi pada performa sekunder sebesar 308,3% dari 2021 yang hanya berjumlah Rp 2,4 miliar. Dan per 14 Oktober 2022, ALUDI telah mencapai perfoma hingga Rp 9,8 milliar. Sementara jumlah Rp 27,79 milliar telah dibagikan kepada investor sebagai bagi hasil. (HAN)