digitalbank.id – PERDAGANGAN digital di Indonesia tumbuh stabil di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Layanan mobile banking melalui smartphone telah menjadi primadona baru metode pembayaran di ruang digital dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi perbankan digital pada Agustus 2022 meningkat 31,40% year-on-year mencapai Rp4.557,5 triliun. Dengan tiga uang kertas, nilai transaksi e-money di Indonesia juga meningkat year-on-year. Peningkatan sebesar 43,24% – Rp 35,5 triliun untuk tahun ini.
Pertumbuhan perbankan digital banyak dirasakan oleh para pelaku industri perbankan termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank milik negara, dengan nama kode BMRI, mencatat 1 miliar transaksi melalui aplikasi super Livin’ by Mandiri pada Agustus 2022, meningkat 62% dari tahun ke tahun. Rata-rata, perusahaan melakukan hingga 50.000 transaksi per detik.
“Ke depan, kami proyeksi transaksinya bisa menembus 100.000 per detik,” kata Direktur Information Technology Bank Mandiri Timothy Utama belum lama ini. Selain Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga ikut merasakan hal yang serupa. Transaksi digital melalui aplikasi ponsel pintar, BRImo sebesar Rp1.567 triliun dengan jumlah transaksi 1.063 juta kali transaksi hingga akhir Agustus 2022.
Hingga akhir tahun ini, emiten bersandi saham BBRI itu memproyeksikan nilai transaksi BRImo dapat mencapai Rp2.500 triliun. Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menyampaikan super apps BRImo telah memiliki 20,24 juta pengguna hingga Agustus 2022, dengan rata-rata pertumbuhan pengguna mencapai 700.000–800.000 per bulan. “Sebagai financial super apps, BRImo terus berusaha melengkapi fitur untuk menjadikan BRImo sebagai one stop solution digital banking bagi nasabah,” kata Handayani.(SAF)