digitalbank.id – PT Akulaku Finance Indonesia, bagian dari Akulaku Group tetap percaya diri dalam mengejar target penyaluran dana tahunan meskipun menghadapi kondisi penuh tantangan di sisa tahun 2022.
Efrinal Sinaga, Presiden Direktur Akulaku Finance, mengakui kenaikan harga BBM akan menekan minat belanja sebagian besar masyarakat, termasuk memangkas anggaran belanja di platform e-commerce. “Harga BBM tentunya akan berdampak pada melemahnya daya beli calon konsumen yaitu pengguna e-commerce. Inflasi akan menaikkan harga barang, BBM pun akan berdampak terhadap biaya logistik atau transportasi,” ujarnya, Rabu (14/9/2022).
Namun, Efrinal optimis dapat mempertahankan kinerjanya sesuai target yang ditetapkan di awal tahun untuk memenuhi target alokasi dana baru sebesar Rp 11 triliun hingga akhir 2022. Itu karena Efrinal menilai upaya pihaknya menggenjot penyaluran dana mulai awal 2022 sudah optimal.
Selain itu, Akulaku Finance masih melihat potensi pertumbuhan akhir tahun sebagai hasil dari peningkatan promosi belanja online seperti Harbolnas dan diskon sebelum Tahun Baru. “Sampai Agustus 2022, penggalangan dana kami mencapai Rp 9 triliun, jadi kami masih bisa mencapai target kami. Pun berdasarkan pengalaman yang lalu, biasanya perlambatan akibat kenaikan inflasi itu terjadi karena konsumen biasanya wait n see dulu untuk adaptasi. Setelah itu secara bertahap pulih dan mulai belanja lagi,” tambah Efrinal.
Hanya saja, Efrinal mengungkap tantangan lain yang akan dihadapi pihaknya juga terkait persaingan bisnis yang semakin ketat dengan pemain kredit digital dan bayar tunda (paylater). Oleh sebab itu, dalam waktu dekat Akulaku Finance memilih fokus menjaga konsumen setia, seiring berupaya menjaga layanan tetap kompetitif di mata calon konsumen baru.
“Akhir tahun nanti platform e-commerce bakal lebih rutin menggelar Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Biasanya di tanggal cantik, 8-8 sampai 12-12, sehingga membawa peningkatan belanja. Ini menjadi peluang buat kami dalam hal menjaring konsumen baru, sekaligus meningkatkan penyaluran pembiayaan,” tutupnya.(SAF)