digitalbank.id – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengungkap berbagai rencana ke depan di Public Live Expo 2022, mulai dari fokus menumbuhkan basis nasabah hingga rencana IPO anak perusahaan BCA Digital.
Dalam presentasi yang disiarkan secara online, Rabu (14/9/2022), bank swasta nomor satu di Indonesia itu ingin meningkatkan basis nasabahnya menjadi 30 juta pada 2023. Sementara itu, BCA memiliki 24 juta nasabah per Juni 2022.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan, target tersebut sudah ditetapkan perseroan sejak lama. Jumlah tambahan ini difokuskan pada nasabah yang bertransaksi melalui rekening giro (CASA). “Tahun depan kami berencana menjangkau 30 juta nasabah. Jumlah nasabah ini yang memperdagangkan dana murah. Setelah ini tercapai, BCA akan menggandakan basis nasabah dalam lima tahun. Kita bisa,” kata Vera di Public Live Expo 2022.
Tujuan ambisius yang ingin dicapai dengan meningkatkan jumlah pembukaan rekening online. Menurut Vera, cara tersebut sudah teruji dan terbukti efektif di masa pandemi Covid-19. Hingga saat ini, 75% pembukaan rekening BCA dilakukan secara online. Bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah pada tahun depan, kami juga akan memastikan untuk memanfaatkan pemulihan dana pihak ketiga (DPK) dari BCA.
Pada paruh pertama tahun ini saja, BCA telah membukukan DPK sebesar Rp1.000 triliun dan CASA naik 17,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pencapaian tersebut sejalan dengan pertumbuhan volume transaksi yang naik 40 persen yoy atau mencapai 10 miliar transaksi per semester I/2022. Mayoritas transaksi tersebut berasal dari mobile banking.
“Kami konsisten mengusung konsep hybrid banking dalam melayani basis nasabah yang terus bertumbuh, baik di ekosistem online maupun offline,” kata Vera. Menurutnya, hal tersebut penting untuk terus memberikan kenyamanan kepada berbagai segmen nasabah dalam bertransaksi, di samping tetap menjaga keandalan dan keamanan sistem dari emiten bank bersandi saham BBCA tersebut.(SAF)