digitalbank.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat hingga akhir Juni 2022, transaksi kartu kredit emiten berkode saham BBRI bisa tumbuh hingga 22% year-on-year. Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan transaksi kartu kredit perseroan mengalami peningkatan.
“Hal ini didasarkan pada pemulihan kepercayaan masyarakat untuk melakukan aktivitas akibat pandemi yang semakin terkendali,” kata Aestika. Kami optimis tren ini akan berlanjut dan kami optimis mampu mengimbangi pertumbuhan kredit domestik.
Aestika mengatakan, BRI menyiapkan beberapa strategi, antara lain bekerja sama dengan beberapa mitra untuk mengelola pertumbuhan kartu kredit pada kuartal II 2022. Mitra yang dimaksud antara lain Tokopedia dengan Tokopedia Card, Traveloka dengan Traveloka PayLater Card dan OVO dengan OVO U Card.
Adapun laju penggunaan transaksi kartu kredit baik secara nilai maupun volume transaksi mengalami pertumbuhan hingga paruh pertama di 2022. Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan pada nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp26,62 triliun per Juni 2022. Nilai transaksi tersebut naik 34 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp19,81 triliun.
Tak hanya itu, kenaikan juga terjadi pada volume transaksi kartu kredit yang tumbuh sebesar 20 persen yoy, dari 23,22 juta transaksi menjadi 27,93 juta transaksi pada Juni 2022. Apabila ditelusuri dari sisi wilayah di Indonesia, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi baik secara volume maupun nilai transaksi kartu kredit.
Keduanya masing-masing mencapai 16,82 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp15,55 triliun. Di samping itu, BI juga mencatat jumlah kartu kredit mencapai 16,7 juta unit pada Juni 2022. Jumlah itu tumbuh tipis, yakni sebesar 0,8 persen yoy dari sebelumnya tercatat 16,56 juta unit kartu kredit pada posisi Juni tahun lalu.(SAF)