digitalbank.id – PT Bank KB Bukopin Tbk (sebelumnya bernama Bank Umum Koperasi Indonesia kemudian berubah menjadi Bank Bukopin pada 1 Juli 1989 sampai 23 Februari 2021) adalah bank swasta kelas menengah di Indonesia dan memfokuskan bisnis intinya pada 4 sektor, yaitu UKM, Mikro, konsumer dan komersial.
Dalam rangka mengembangkan sayap bisnisnya, PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) baru saja meneken kerja sama strategis dengan PT Indomobil Finance Indonesia dalam penyaluran kredit sindikasi berjangka bersama dengan 13 bank lainnya dari dalam maupun luar negeri. Direktur Bisnis UKM KB Bukopin Yohanes Suhardi menyatakan dalam skema pembiayaan ini, emiten bersandi saham BBKP itu bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) and Bookrunner.
Dalam hal ini, KB Bukopin berpartisipasi memberikan fasilitas kredit sebesar US$30 juta atau setara dengan Rp450 miliar dari total pembiayaan senilai US$370 juta. “Bank KB Bukopin optimistis kerja sama dengan Indomobil Finance Indonesia akan berjalan baik dan memberi keuntungan karena didukung dengan jaringan pemasaran yang cukup luas dari Indomobil Finance Indonesia. Pengalaman Indomobil Finance di bisnis pembiayaan juga sangat positif dan dapat menjaga kualitas portofolionya dengan baik,” kata Yohanes dalam keterangan tertulis, seperti dikutip pada Selasa (2/8/2022).
IMFI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan multiguna, modal kerja dan investasi yang melayani pembiayaan kendaraan roda dua, roda empat, truk, alat berat, properti, dan microfinancing. IMFI juga merupakan anak perusahaan dari PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) yang tergabung dalam Grup Indomobil.
Adapun, IMJ didirikan pada 2004 dan melakukan initial public offering (IPO) pada 2013. IMJ sendiri merupakan induk dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, rental, logistik, bengkel, dan edukasi. “Peran KB Bukopin dalam penyaluran kredit sindikasi bagi Indomobil Finance Indonesia merupakan salah satu upaya dalam memacu pertumbuhan kredit di semester II tahun ini,” tutup Yohanes.
Secara terpisah, KB Bukopin memangkas kredit macet dengan melakukan transaksi penjualan non performing loan (NPL) dan kredit berisiko senilai US$183 juta pada akhir Juni 2022 lalu. Hal itu terlihat dari penurunan nilai NPL secara yoy turun menjadi 3,96 persen per Juni 2022.
Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin menyatakan perseroan secara nyata mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. KB Bukopin pada akhir Juni 2022 telah melakukan transaksi penjualan NPL dan kredit berisiko (loan at risk/LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai original principal balance (OPB) sebesar Rp4,14 triliun.
“Tahun ini KB Bukopin memang sangat fokus menciptakan bank yang bebas dari bad loan menjadi clean bank pada tahun 2023. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special asset management, sehingga ke depannya diharapkan akan dapat menangani kredit bermasalah secara cepat,” ujar Shin.(SAF)