digitalbank.id – Apa kamu ingat pengalaman menabung di masa kecil, dengan memasukkan uang ke celengan dengan beragam bentuk? Pada akhir tahun, dengan senang hati kamu bongkar celengan kamu dan uang yang ada dihitung untuk membeli barang kesukaan kamu.
Itu adalah konsep menabung tradisional. Kalau ada yang tradisional, berarti ada juga konsep menabung yang kekinian? Ya ada dong, konsepnya adalah transformasi menabung. Mungkin belum banyak orang yang mengetahui konsep ini. Konsep transformasi menabung ini adalah tidak sekedar menyimpan uang, tetapi bagaimana kita menyimpan dan mendapatkan imbal hasil atau cuan yang lebih optimal. Dengan demikian, kamu dapat merealisasikan semua bucket list kamu untuk self-reward atau untuk masa depan kamu dengan lebih cepat.
Produk tabungan pada saat ini sudah mulai beragam, sehingga masyarakat pun disarankan untuk beralih dari menabung secara tradisional ke konsep yang baru.
Proposition Division Head Bank OCBC NISP Chinni Yanti Tjhin mengatakan, saat ini sudah ada transformasi menabung yang dapat menjadi pilihan masyarakat seperti tabungan berjangka maupun reksadana.
“Mungkin belum banyak orang yang mengetahui konsep ini. Konsep transformasi menabung ini adalah tidak sekedar menyimpan uang, tetapi bagaimana kita menyimpan dan mendapatkan imbal hasil atau cuan yang lebih optimal,” kata Chinni dalam keterangannya pekan ini.
Dengan demikian, kata Chinni, masyarakat dapat merealisasikan semua bucket list untuk self-reward atau untuk masa depan dengan lebih cepat. Ia mencontohkan, ketika masyarakat menabung uang Rp 5 juta per bulan di celengan dalam satu tahun, maka hasilnya yang didapat Rp 60 juta. Tetapi jika menabung di tabungan berjangka terdapat imbal hasil yakni di kisaran 2,75 persen persen tahun.
Contohnya, ketika nabung Rp 1,5 juta per bulan maka dalam setahun dapat Rp 18.270.391 dan ketika ditaro celengan maka hanya Rp 18 juta. Baca juga: Bos OCBC NISP: Risiko Kredit Masih Akan Sangat Tinggi di 2022 Kemudian jika dimasukkan ke dalam reksadana campuran dengan nilai yang sama setiap bulan, dan imbal hasilnya rata-rata 10,44 persen maka yang di dapat dalam satu tahun sebesar Rp 19,8 jutaan.
“Simulasi di atas ini menunjukkan bahwa dalam transformasi menabung, alokasi dana di berbagai instrumen keuangan dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan menempatkan dana di tabungan saja,” ujarnya.
Ia menyebut, jika masyarakat sudah paham terkait transformasi menabung, maka bisa melakukan diversifikasi investasi. Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko dan tingkat keuntungan yang berbeda, sehingga dapat dipilih dan sesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu investasinya. Di sisi lain, jangan lupa untuk memilih lembaga keuangan yang telah terdaftar dan di awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Di Bank OCBC NISP, kamu bisa memilih reksadana sebagai salah satu opsi, mulai dari Rp20 ribu. Baik tabungan, Reksadana, tabungan berjangka dan deposito, semuanya dapat dibuka dan dimonitor perkembangannya melalui aplikasi mobile banking kami, ONe Mobile,” paparnya. (HAN)