digitalbank.id – SALAH SATU kiat mengembangkan bisnis bank digital adalah bermitra dengan berbagai lembaga keuangan. Sepertli yang dilakukan emiten bank digital milik konglomerat Jerry Ng, PT Bank Jago Tbk. (ARTO)
Dia mengungkapkan strategi utama yang dilakukan perseroan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan syariah adalah dengan melakukan kerja sama pembiayaan atau partnership lending. “Kolaborasi partnership lending ini menggandeng multifinance, perusahaan financial technology, dan lembaga keuangan digital lainnya,” kata Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun.
Dari berbagai mitra kolaborasi tersebut, Tjit mengungkapkan salah satu bentuk partnership lending yang Bank Jago lakukan adalah dengan mendukung bisnis Buy Now Pay Later alias BNPL dari mitra perseroan. Mitra tersebut meliputi Gojek, Tokopedia, Traveloka, hingga Atome.
Tjit menerangkan produk paylater pada dasarnya bukanlah produk dasar perbankan, melainkan banyak dikembangkan oleh financial technology maupun multifinance yang telah bertransformasi digital.
Lebih lanjut, Tjit mengungkapkan penyaluran partnership lending tersebut berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan bunga perseroan yang tercermin dalam kinerja pada kuartal I/2022.
“Pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago meningkat 729 persen secara yoy [year-on-year/tahunan] menjadi Rp347 miliar pada kuartal I/2022,” ungkapnya Dia menjelaskan hal ini didorong oleh peningkatan kredit dan pembiayaan syariah dengan semakin bertambahnya mitra ekosistem dalam partnership lending.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Mei 2022, kredit yang disalurkan Bank Jago mencapai Rp4,76 triliun. Kredit itu tumbuh 229 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,44 triliun. Sementara itu, dari sisi pendapatan syariah ARTO mencapai Rp2,32 triliun per Mei 2022. Pertumbuhan juga terjadi pada pendapatan bunga yang naik 410 persen secara tahunan, dari Rp115,08 miliar menjadi Rp587,21 miliar.(SAF)