digitalbank.id – Bank Indonesia mengungkapkan permintaan pembiayaan baru korporasi pada Mei 2022 terindikasi tumbuh positif. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 12,1%. Sementara penyaluran kredit baru pada Mei 2022 juga terindikasi tetap tumbuh positif, tercermin dari SBT penyaluran kredit baru sebesar 43,0%.
Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) mengataan, aktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
Baca juga: Transaksi BI Fast tembus Rp320,6 triliun, akhir tahun BI targetkan capai Rp811 triliun
Untuk keseluruhan periode kuartal II-2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,” ujar Erwin dalam publikasi terkait Survei Penawaran dan Permintaan Pembayaran Perbankan Mei 2022 yang dikeluarkan Bank Indonesia, Jumat (17/6)
Sejalan dengan itu, kata Erwin, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh pada Mei 2022. Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multi guna.
Baca juga: Bank Indonesia catat penyaluran kredit capai Rp5.969,1 triliun pada April 2022
“Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain, koperasi, leasing, dan teman/kerabat,” katanya.
Survei dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. Tujuan survei untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembiayaan (sisi permintaan) maupun penyalurannya (sisi penawaran). Survei dilakukan kepada korporasi dan rumah tangga dari sisi permintaan, dan perbankan dari sisi penawaran dengan cakupan nasional. (HAN)