digitalbank.id – JPMorgan boleh saja mengklaim sebagai bank pertama yang mendirikan toko di Decentraland. Lalu, HSBC juga telah meluncurkan portofolio Metaverse Discretionary Strategy yang akan fokus pada investasi dalam ekosistem metaverse. American Express telah mengisyaratkan ambisi metaverse dan mempertimbangkan menyediakan pembayaran kartu, layanan ATM, layanan perbankan dan deteksi penipuan kepada pelanggan di ruang augmented reality.
Namun, dibandingkan semua bank itu, apa yang dilakukan Metabank di metaverse cukup menyita perhatian publik global beberapa pekan ini. Ya. Metabank menawarkan sistem franchise dalam pengoperasioan banknya.
Metabank telah membangun bank terdesentralisasi pertama di metaverse. Selain berhasrat memanjakan nasabah pada pelayanannya, Metabank ternyata melihat peluang bisnis yang sangat memguntungkan di metaverse. Salah satunya adalah waralaba alias franchise. “Join the metaverse revolution!”, begitu slogannya ketika Anda masuk ke aplikasi Metabank, seakan bank ini mau menunjukkan langkah revolusionernya.
Baca juga: Allo Bank berencana masuk ke metaverse untuk lengkapi layanan nasabah
Metabank ditawarkan dalam bentuk franchise, sehingga para investor, selaku franchisee, dapat membuka kantor cabang metabank di setiap metaverse di semua negara. Dalam white paper Metabank disebutkan, franchise entry fees yang standard senilai US$15.000.
Lantas bagaimana aturan mainnya? Investor akan menjadi agen nasabah avatar di setiap kantor cabang yang dibuka. Tugasnya menjawab pertanyaan setiap calon nasabah. Keuntungan yang akan didapatkan oleh franchisee berasal dari setiap biaya transaksi dan biaya komisi yang menarik.
Private sale dari penawaran ini berlangsung 2 pekan dan telah dimulai pada 4 Juni 2022 yang dapat diakses langsung di situs resmi Metabank. Untuk mendapatkan diskon sebesar 25%, pengguna dapat menggunakan kode promo: TGM252, pada harga token asli Metabank, METAX, di US$0,99.
Baca juga: 4 alasan utama mengapa bank harus masuk ke metaverse
Lalu, apakah nasabah Metabank perlu menggunakan piranti khusus metaverse seperti Oculus? Ternyata tidak. Nasabah hanya perlu menggunakan aplikasi mobile Metabank, yang dapat diunduh di smartphone android (iOS akan segera tersedia), untuk menghubungkan rekening bank dan dompet kripto mereka yang sudah ada.
Selain itu, pengguna juga akan mendapatkan kartu kredit virtual dengan Visa dan MasterCard. Kartu tersebut dapat ditambahkan oleh pengguna ke Apple Pay atau Google Pay untuk melakukan pembayaran di mana saja menggunakan smartphone.
Setelah aplikasi mobile Metabank terhubung, pengguna akan dapat menggunakan Metabank di semua metaverse maupun dunia nyata. Tidak ada batasan lagi antar dua dunia ini.
Baca juga: HSBC rilis produk investasi berbasis metaverse untuk orang kaya di HK dan Singapura
Selain itu, Metabank juga menghadirkan fitur kredit P2P (peer-to-peer), dengan pelanggan yang memungkinkan untuk mendapatkan pinjaman di metaverse dan menggunakan dananya di mana saja, termasuk di dunia nyata.
Untuk mengakses fitur tersebut, peminjam dapat menggunakan token METAX sebagai jaminan untuk pinjaman. Ini secara langsung akan memberikan utilitas yang kuat bagi token tersebut. Nantinya, ini sedang dikembangkan, tanah virtual pun akan dapat dijadikan jaminan untuk mendapatkan kredit Metabank, yang tentu menjadi opsi menarik bagi para investor di sektor metaverse. Tertarik? (HAN)