digitalbank.id – Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi BI-FAST tembus Rp320,6 triliun periode Januari hingga 29 Mei 2022. Sementara tarif transfer antarbank melalui BI-Fast sebesar Rp 2.500 yang berlaku saat ini merupakan harga maksimal sehingga ada beberapa bank yang memberi promo dengan menggratiskan. BI bahkan memberi sinyal tarif BI-Fast bisa saja turun.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan sejak Januari hingga 29 Mei 2022, transaksi BI-Fast telah mencapai Rp320,6 triliun dari 85,3 juta transaksi. Untuk periode selama Ramadan dan libur Idulfitri yaitu 3 April sampai 8 Mei 2022, transaksi BI-Fast mencapai 27,6 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp107,4 triliun.
Tak hanya itu, rata-rata harian volume transaksi selama Ramdan dan libur Idul Fitri juga naik 29% menjadi 767.169 transaksi yang lebih tinggi dibanding rata-rata harian Maret 2022 sebanyak 596.771 transaksi.
Baca juga: Bank Indonesia catat penyaluran kredit capai Rp5.969,1 triliun pada April 2022
“Kita lihat bahwa baik volume maupun nominalnya terus meningkat dan juga likuiditasnya terjaga,” katanya, Kamis (2/6).
Menurut dia, nominal dan volume transaksi BI-FAST akan terus meningkat karena adanya tiga faktor yakni perluasan kanal pembayaran yang bermacam-macam, komunikasi yang mulai dimasifkan serta berprosesnya batch-batch peserta berikutnya. Untuk total peserta BI-FAST saat ini telah mencapai 52 dan mampu mewakili 82 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Lebih lanjut dia mengatakan tarif transfer antarbank melalui BI-Fast sebesar Rp 2.500 yang berlaku saat ini merupakan harga maksimal. Karenanya, ada beberapa bank yang memberi promo dengan menggratiskan.
Dia tak menampik adanya peluang untuk menurunkan biaya transfer tersebut setelah dilakukan review berkala oleh Bank Indonesia. “Kami nanti mungkin, dalam ketentuan kita disebutkan melakukan review berkala. Jadi nanti pada saatnya hal ini (Rp 2.500) bisa diturunkan,” ujarnya.
Baca juga: Tiga strategi Bank Indonesia hadapi lonjakan harga
Filia mengungkapkan, pihaknya menargetkan transaksi BI-Fast akan mencapai Rp811 triliun sepanjang tahun ini. “Kami menargetkan, kami memproyeksikan Rp 811 triliun sampai akhir tahun. Hopefully akan tercapai,” kata
Filia mengaku optimistis target transaksi Rp 811 triliun akan tercapai mengingat biaya transfer antarbank melalui BI-Fast lebih hemat yaitu Rp 2.500 sehingga sangat menguntungkan termasuk bagi para pelaku UMKM.
“Biasanya kita melakukan online transfer Rp 6.500 sekarang hanya Rp 2.500 jadi perbedaannya Rp 4.000. Kalau untuk UMKM itu terasa banget, kalau dia melakukan pembayaran 10 kali sehari,” katanya. (HAN)