digitalbank.id – SAHAM-SAHAM bank digital di Indonesia memang lagi jadi primadona. Berbagai manuver terus dilakukan baik oleh emiten maupun pemegang saham agar punya kesempatan emas masuk di bank digital. Kabar terbaru, emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan Grup Salim diyakini akan menjadi pemegang saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Kedua perusahaan tersebut masuk ke saham BBHI lewat skema penambahan modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dari info prospektus ringkas BBHI pada Senin (3/12/2021), setelah rights issue Bukalapak akan menggenggam 2.497.816.903 saham atau 11,49% dari total saham Allo Bank.
Sementara, Grup Salim, melalui PT Indolife Investama Perkasa, akan memiliki 1.303.815.386 saham atau setara dengan 6,00% dari total saham BBHI. Ini dengan asumsi bahwa seluruh pemegang saham dan investor strategis yang mendapatkan pengalihan HMETD dari Pemegang Saham Utama, yakni PT Mega Corpora, melaksanakan haknya untuk membeli saham baru.
Dalam prospektus tersebut dijelaskan, Mega Corpora selaku pengendali Allo Bank dengan kepemilikan 90% telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2.712.777.020 HMETD atau sekitar 30% dari seluruh HMETD. Mega Corpora juga menyatakan, memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan HMETD yang akan diambil bagian oleh MC dengan jumlah dana sebesar Rp1.300.839.337.970 (Rp 1,3 triliun).
Kemudian, Mega Corpora dalam rangka pemenuhan kewajiban untuk mendilusi kepemilikannya sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka pada waktu MC menjadi pengendali Perseroan, akan mengalihkan sebagian HMETD yang menjadi haknya yang tidak dilaksanakan kepada: PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Abadi Investments Pte. Ltd, PT Indolife Investama Perkasa, H Holdings Inc, Trusty Cars Pte. Ltd, dan PT CT Corpora.
Sebelumnya, Allo Bank telah memutuskan harga pelaksanaan rights issue senilai Rp 478 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perusahaan, dalam rights issue tersebut, BBHI akan menawarkan saham baru sebanyak-banyaknya 10.047.322.871 (10,04 miliar) saham yang setara 46,24% dari modal disetor perusahaan.
Dengan demikian, Allo Bank berpotensi meraih dana rights issue senilai Rp 4,80 triliun. Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka meningkatkan Modal Inti Perseroan menjadi KBMI yang termasuk dalam kelompok KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.
Selanjutnya, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.(SAF)