digitalbank.id – Survei DSinnovative bertajuk “Fintech Report 2021: The Convergence of Digital Financial Services” yang dipublikasikan pekan lalu mengungkapkan total pendanaan oleh investor ke bisnis fintech meningkat dari tahun ke tahun.
“Per 2021, total dana yang dikumpulkan mencapai US$974 juta dari 68 transaksi; meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$555 juta yang tercatat dalam 32 transaksi,” demikian riset SDinnovative yang didukung Kedivo dan Traveloka.
Sementara dari sisi konsumen, survei ini mencatat penggunaan e-money sebesar 80,2% dan paylater 68,9%. Keduanya menjadi varian produk fintech yang paling banyak digunakan.
Baca juga: Aktif dalam ekonomi digital belum tentu melek digital, begini penjelasannya
Beberapa produk lain dari kategori wealthtech dan insurtech pun mulai mendapatkan awareness yang meningkat. Hal ini menjadi salah satu indikasi dari peningkatan literasi dan inklusi finansial yang cukup baik dari masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut survei tersebut mengungkapkan memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, digitalisasi dalam sektor keuangan masih berangsur meningkat. Produk-produk fintech terus mendapatkan antusias dari masyarakat, untuk memfasilitasi kebutuhan sehari-hari maupun dalam rangka mencapai tujuan finansial mereka.
Baca juga: Potensi pasar capai ratusan triliun per tahun, banyak perusahaan pinjol masih antre di OJK
Perkembangan ekosistem teknologi finansial turut didukung dengan regulasi yang cukup tanggap dengan dinamika perkembangan digital. Alhasil, kepercayaan masyarakat pun meningkat seiring adanya jaminan keamanan atas data-data dan transaksi yang akan dilakukan melalui layanan berbasis aplikasi.
Perkembangan fintech menjadi aspek penting dalam misi mencapai ekonomi digital yang lebih baik. Karena produk dan layanan yang dihasilkan turut menjadi salah satu fondasi dari banyak model bisnis. (HAN)