digitalbank.id — GELOMBANG PENUTUPAN KANTOR cabang bank tak lama lagi akan segera tiba. Bank-bank konvensional kini mulai sibuk berbenah untuk beralih ke bank digital. Lihat misalnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bank plat merah terbesar ini sedang menyiapkan ratusan cabang digital di seluruh Indonesia.
“Sejauh ini kami sudah ada tiga konsep cabang digital di mal Kokas, Central Park, dan Bank Mandiri pusat. Kedepannya cabang digital bisa self service. Kami akan buat ratusan digital branch,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha, saat media gathering di Yogyakarta, baru-baru ini.
Dia tak mengatakan kapan target itu akan terlaksana, namun konsep cabang digital dilakukan Bank Mandiri untuk mengoptimalisasi layanan digital bank tersebut kepada nasabah. Dengan bank digital, semua transaksi akan paperless dan lebih efisien.
Waktunya memang belum dijelaskan. Namun menurut pakar Transformasi Bank Digital, Bayu Prawira Hie, bank-bank konvensional, khusus untuk retail banking hanya punya waktu sekitar 3 tahun ke depan harus bertransformasi ke bank digital.
Transaksi nasabah
Rudi menambahkan, optimalisasi layanan digital membuat Bank Mandiri sukses mendorong transaksi nasabah ke channel digital. Untuk nasabah ritel, Rudi menyebutkan hingga September 2021 sebanyak 98,6 persen total transaksi perbankan Bank Mandiri telah beralih ke digital.
Dia mengatakan, transaksi melalui digital lebih efisien karena bisa menjangkau nasabah lebih luas dengan cabang yang tak terlalu banyak. Teknologi open banking dengan menjalin ekosistem dengan produk digital lain menjadi solusi bagi perbankan untuk memperluas nasabah.
“Dari satu juta nasabah kita dapat dari 100 cabang, sekarang kita bisa raih ratusan nasabah tanpa buka cabang,” jelas dia.
Nasabah Loyal
Bank Mandiri mengaku memiliki basis nasabah yang kuat. Bank Mandiri sebagai gabungan empat bank memiliki aset dan jumlah nasabah baik korporat dan ritel yang kuat. Ini yang membuat Bank Mandiri bisa percaya diri bersaing dengan tren bank digital yang muncul dengan ekosistem e-commerce.
“Orang Indonesia berubah secara bertahap. Kita punya customer base yang kuat. Bank (digital) kebanyakan pakai ekosistem dan berdarah darah seperti GoTo dan OVO pakai gimmick dan diskon. Kita pakai pakai kepercayaan nasabah di Bank Mandiri,” jelas dia.
Adapun total transaksi finansial Livin’ by Mandiri sampai dengan November 2021 telah menembus lebih dari Rp1.500 triliun dengan jumlah pengunduh sebanyak lebih dari sembilan juta pengguna. Sedangkan, transaksi wholesale Bank Mandiri hampir menyentuh Rp11 ribu triliun per akhir November 2021. (SAF).