digitalbank.id — SELAMA PANDEMI COVID-19, industri perbankan tanah air diwarnai persaingan ketat dalam penggunaan teknologi digital. Bank milik pemerintah beraset terbesar PT Bank Mandiri Tbk tak mau ketinggalan, dengan merilis aplikasi super (super app).
Digitalisasi layanan keuangan adalah kenyataan yang tak terelakkan. Baik bank bermodal cekak maupun bank kakap saling bersaing mengembangkan aplikasi layanan keuangan mereka, maupun mengembangkan bank berkonsep digital seutuhnya, alias bank murni digital.
Salah satu bank yang agresif dalam konteks ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Disebut agresif, karena bank yang tahun ini meraih kembali predikat sebagai bank beraset terbesar nasional (senilai Rp 1.637,95 triliun) ini hanya perlu sekitar 1 tahun untuk membangun super app.
Bank raksasa (Kelompok Bank dengan Modal Inti/KBMI) IV itu meluncurkan app bernama Livin’ pada Maret tahun lalu. Tak butuh waktu lama, emiten berkode saham BMRI ini meluncurkan pembaruan radikal atas aplikasinya tersebut pada Oktober 2021 kemarin.
Memakai brand New Livin’ by Mandiri, aplikasi terbaru berlogo kuning ini memberikan pengalaman berbeda dari Livin’ versi 1.0 karena menawarkan layanan perbankan digital all in one dan lintas platform, berkonsep ‘cabang dalam genggaman.’
Pada Livin’ versi 2.0, seluruh layanan keuangan Mandiri Group mulai dari perbankan, asuransi, dan multifinance sudah terintegrasi ke dalam ekosistem digital tersebut. Setidaknya ada enam keunggulan super app milik bank yang dipimpin Darmawan Junaidi ini.
Semangat pengembangan layanan non-fisik yang berujung pada super app ini sudah berlangsung di Bank Mandiri sejak 1999 melalui pengembangan anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin pembayaran elektronik (electronic data capture/EDC) untuk melayani transaksi non-tunai.
Transformasi berlanjut dengan kehadiran SMS banking pada 2002 dan internet banking (Mandiri Internet) 2003. Selanjutnya pada 2008, uang elektronik berbasis chip Mandiri e-Money diluncurkan diikuti layanan pembayaran cepat berbasis kartu debit Mandiri Clickpay pada 2011.
Selanjutnya pada 2013, uang elektronik berbasis server Mandiri e-Cash meluncur hingga akhirnya Mandiri Online hadir pada 2017. Berbeda dari internet banking yang hanya bisa diakses melalui laman website, online banking juga bisa diakses lewat aplikasi smartphone.
Aplikasi online banking inilah yang kemudian disulap menjadi digital banking bernama Livin’ di mana 4,5 juta nasabah Bank Mandiri yang menjadi pengguna aktif Mandiri Online diharapkan segera berganti menjadi pengguna Livin’ by Mandiri.Satu bulan sejak diluncurkan, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri terbaru telah mencapai 2 juta pengguna. Jika digabung dengan pengguna Livin’ by Mandiri versi 1.0 yang berlogo warna biru, total pengguna Livin’ mencapai lebih dari 9 juta pengguna.(SAF).