digitalbank.id – SATU KETIKA di tahun 2012 David Vélez mencoba membuka rekening di sebuah bank di Brasil. Ketika dia memasuki kantor bank itu, dia harus meninggalkan ponselnya di loker dan masuk melewati pintu antipeluru dengan penjagaan ekstra ketat aparat keamanan.
Hal itu sudah menjadi pemandangan biasa di Brasil. Maklum ‘Negeri Samba’ ini punya tingkat kriminalitas tertinggi di dunia. Bahkan sampai hari ini. Seperti dilansir laman numbeo.com yang mengambil database dunia, sampai 2021 Brasil tetap menjadi negara dengan kriminalitas tertinggi di dunia.
Brasil memiliki indeks kejahatan sebesar 68.31. Tingkat pembunuhan di Brasil hingga saat ini memang selalu tinggi. Bahkan menempatkan Brasil ke dalam jajaran salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.
Baca juga: Dyota Mahottama Marsudi, milenial di puncak Aladin
Masalah terbesar Brasil adalah kejahatan terorganisir yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Perdagangan narkoba, korupsi, dan kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah yang merajarela di Brasil. Sekitar 10–15 wanita tewas setiap hari di negara asal pesepakbola Neymar Jr ini.
Jadi, adalah hal yang wajar bila Anda mau masuk kantor bank di Brasil, keamanannya ekstra ketat.
Tapi, bukan itu yang membuat David risau. Melainkan proses approval pihak bank yang amat memakan waktu. Bahkan, kalau boleh dibilang, tak realistis. Sulit diterima logika. Bayangkan, persetujuan pembukaan rekening David memakan waktu empat bulan! Tampaknya, biaya tinggi dan birokrasi sudah melekat erat pada dunia perbankan Brasil.
Pengalaman ‘buruk’ itulah yang membuat David yang asli Kolombia setahun kemudian [tepatnya 6 Mei 2013] menggandeng dua rekannya, yakni Cristina Junqueira dari Brasil dan Edward Wible asal AS membangun neobank yang mereka beri nama Nubank. Bermarkas di Sao Paulo, Brasil, Nubank juga memiliki kantor teknik di Berlin (Jerman), Buenos Aires (Argentina) dan kantor di Mexico City (Meksiko).
Baca juga: Lani Darmawan dipastikan akan menjadi nakhoda baru CIMB Niaga
Produk Nubank a.l. kartu kredit, rekening bank digital, pinjaman pribadi (personal loan), asuransi jiwa dan produk-produk investasi. Namun yang membuat produk Nubank berbeda dengan produk bank lainnya adalah kartu kredit Nubank yang dioperasikan melalui aplikasi seluler dan tidak ada annual fee.
Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk melacak transaksi secara real time, memblokir kartu kredit masing-masing atau mengajukan kenaikan batas limit lartu kredit. Saat ini, Nubank memiliki hampir 40 juta pelanggan di seluruh dunia.
“Di Nubank, kami terus mencari cara untuk meningkatkan kehidupan pelanggan kami dengan membuat pengalaman lebih sederhana dan membuka nilai yang lebih besar untuk uang mereka,” ujar David Velez.
Baca juga: Sukses mengusung Kakao Bank, kekayaan Brian Kim tembus Rp192 triliun
Transaksi pertama dengan kartu Nubank dilakukan pada 1 April 2014. Empat tahun kemudian, Nubank menjadi startup unicorn dengan valuasi AS$1 miliar.
Beberapa investor Nubank adalah Sequoia Capital , Founders Fund, Kaszek Ventures, Tiger Global Management, Goldman Sachs, Berkshire Hathaway, QED Investors dan DST Global. Dalam dua tahun pertama keberadaan perusahaan, Nubank berhasil mengumpulkan 600 juta real Brasil.
Pada tahun 2017, Nubank juga meluncurkan program loyalitasnya, Nubank Rewards. Poin program (yang tidak pernah kedaluwarsa) dapat ditukarkan dengan katalog produk atau diskon untuk layanan, perjalanan, dan hiburan. Pelanggan dapat mencoba program ini secara gratis selama 30 hari, setelah itu mereka akan dikenakan biaya untuk menggunakannya lebih lanjut.
Pada tahun yang sama, Nubank juga meluncurkan akun digitalnya, NuConta. Pada akhir 2018, ia mulai menawarkan pembayaran melalui debit dan, pada awal 2019, fintech mulai menguji pinjaman pribadi dengan beberapa pengguna akun digitalnya.
Baca juga: Chairul Tanjung ikut adu keberuntungan di bisnis keuangan digital
Pada Mei 2019, perusahaan mengumumkan akan mulai beroperasi di Meksiko melalui anak perusahaan bernama Nu. Ini adalah pertama kalinya Nubank menawarkan layanan dan produknya di luar Brasil.
Pada Januari 2020, Nubank melakukan akuisisi pertamanya dengan membeli Plataformatec, sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam rekayasa perangkat lunak dan metodologi tangkas, sehingga melanjutkan pertumbuhannya dengan menyertakan tim yang terdiri dari 50 pengembang Platformatec. Pada bulan Juli tahun yang sama, perusahaan juga mengakuisisi Cognitect, yang bertanggung jawab untuk Datomic dan bahasa pemrograman Clojure.
Baca juga: Jerry Ng, bankir berkelas dengan sentuhan tangan bak Raja Midas
Pada September 2020, Nubank mengakuisisi Easyinvest, broker investasi juga dari Brasil dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Pada September 2020, Nubank mengumumkan bahwa perusahaan akan mulai beroperasi di Kolombia.
Mei 2021 Nubank mempresentasikan perubahan mereknya, dengan warna ungu yang sedikit berbeda, logo yang lebih berani, tetapi dengan bentuk yang lebih lembut dan merek yang mencerminkan momen barunya.
Warren Buffet Juni lalu menginvestasikan dananya AS$500 juta di Nubank. Warren Buffet melakukan investasi melalui perusahaannya, yaitu Berkshire Hathaway. Buffett memberanikan diri untuk menanam investasi di Nubank karena melihat bahwa bank digital di Brasil itu berkembang dengan pesat.
Pada 9 Desember 2021, Nubank melakukan initial public offering di New York Stock Exchange (NYSE) di mana valuasi perusahaan diperkirakan mencapai AS$45 miliar-AS$50 miliar dan menjadikannya sebagai neobank digital paling berharga di muka bumi ini. (HAN)