digitalbank.id — TAHUKAH ANDA AJAIB? Sebuah kata yang berarti aneh, istimewa, luar biasa. Memang demikianlah “bayi” Ajaib ini. Berdiri sejak 2018, Ajaib Group menaungi Ajaib Sekuritas (PT Ajaib Sekuritas Asia) dan Ajaib Reksa Dana (PT Takjub Teknologi Indonesia).
Ajaib sebagai perusahaan investasi dengan sarana Mobile dan Online Trading yang terbaik di Asia Tenggara dan diminati oleh para investor saham ritel dari kalangan milenial. Ajaib Group berkomitmen untuk membuka pintu akses terhadap instrumen investasi yang aman, terpercaya dan terjangkau. Layanan saham dan reksa dana Ajaib Group dapat diakses secara online, oleh berbagai lapisan masyarakat.
Misi pentingnya sebagaimana dikutip dari lamannya adalah memajukan pasar modal Indonesia dalam era digital ekonomi ini untuk menjadi pasar modal yang modern dan terkemuka di Asia Tenggara bersama-sama dengan stakeholders lainnya. Oleh karena itu, Ajaib Group aktif mengadakan seminar, pendekatan pada universitas, dan pendidikan online. “Edukasi adalah kunci kemajuan kita bersama.”
Dan kemajuan yang diperolehajaib pun nyata. Ajaib sangat digemari dan mengklaim sudah mengumpulkan sekitar 1 juta pengguna yang mayoritas generasi milenial. Co Founder/CEOI Ajaib, Anderson Sumarli mengatakan, Ajaib juga fokus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai investasi saham, terutama untuk kalangan milenial, yang dapat dilihat melalui media sosial seperti Instagram.
Hasilnya pun luar biasa. Prestasi terus dikumpulkan. Ajaib Group sebagai platform perdagangan saham online Indonesia — sekaligus startup tercepat di negara ini yang menjadi unicorn—mengakuisisi 24% saham Bank Bumi Arta seharga 746 miliar rupiah (sekitar $50 juta). Kesepakatan terbaru ini masuk dalam serangkaian akuisisi di bisnis perbankan Indonesia pada umumnya oleh perusahaan teknologi untuk memanfaatkan populasi yang tidak memiliki rekening bank di Asia Tenggara.
Menurut pengajuan ke Bursa Efek Indonesia, Ajaib membeli 554.000 saham Bank Bumi Arta pada 17 November. “Kami berharap dapat terus membantu meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung UKM di Indonesia melalui teknologi,” Anderson.
Ajaib didirikan pada tahun 2018 oleh Sumarli dan Yada Piyajomkwan, yang bertemu sebagai mahasiswa M.B.A. di Stanford University. Sumarli dan Piyajomkwan adalah penerima penghargaan dari daftar 30 Under 30 Asia tahun lalu.
Pada bulan Oktober, Ajaib mencapai penilaian $ 1 miliar setelah mengumpulkan $ 153 juta dalam putaran pembiayaan yang dipimpin oleh DST Global miliarder Israel-Rusia Yuri Milner. Investor startup lainnya termasuk miliarder Hong Kong Li Ka-shing’s Horizons Ventures, SoftBank Ventures dan Insignia Ventures. Ajaib merupakan unicorn ketujuh yang muncul dari Indonesia, setelah GoTo, Bukalapak, Traveloka, Ovo, J&T Express, dan Xendit.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah besar uang telah mengalir ke sektor perbankan Indonesia dari perusahaan teknologi. Sebelumnya, Elang Mahkota Teknologi (Emtek), milik miliarder Indonesia Eddy Kusnadi Sariaatmadja, mengakuisisi 93% saham Bank Fana Internasional senilai 908 miliar rupiah ($64 juta).
Contoh terbaru lainnya adalah pemberi pinjaman kredit Kredivo, yang menghabiskan 439 miliar rupiah ($31 juta) untuk mengakuisisi saham mayoritas di Bank Bisnis Internasional. Dan pada akhir tahun lalu, Gojek (berganti nama menjadi GoTo Group setelah bergabung dengan platform e-commerce Indonesia Tokopedia pada Mei) mengakuisisi Bank Jago senilai Rp 2,25 triliun ($ 157 juta) melalui e-wallet Dompet Karya Anak Bangsa. (SAF)